Monday, February 14, 2011

Perlukah Mengurus Rambut Setiap Hari?

نهى صلى الله عليه وسلم عن الترجل إلا غبا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam melarang mengurusi rambut kecuali sesekali saja.” (HR. Abu Dawud 4159, An-Nasa’i 2/276, At-Tirmidzi 1/326, Ibnu Hibban 1380, Ahmad 4/86 dan lain-lain sebagaimana yang dinyatakan Syaikh Al-Albani dalam “As-Shahihah” 501 dari jalan Hisyam bin Hassan, dia berkata: Aku mendengar Al-Hasan Al-Bashri dari ‘Abdullah bin Mughaffal)

Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini para perawinya tsiqaat (terpercaya) yakni para perawi Syaikhain (Al-Bukhari dan Muslim). Akan tetapi Al-Hasan Al-Bashri seorang “mudallis” dan dia meriwayatkan dengan ‘an’anah pada semua sanad yang ditunjukkan oleh riwayat-riwayat di atas. Namun bagi Al-Hasan Al-Bashri ada “syaahid” dari dua jalan, sehingga riwayatnya menjadi kuat oleh sebab keduanya, yaitu dari Ibnu Umar secara marfu’ sebagaimana yang dikeluarkan oleh Al-’Uqaili dalam “Ad-Dhu’afaa” 398. Dan “syaahid” yang lain sebagaimana riwayat berikut:

كان ينهانا عن الإرفاه ، قلنا : و ما الإرفاه ؟ قال : الترجل كل يوم

“…..Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam melarang kita para pria untuk ber’irfah.” Aku berkata: Apa maknanya ber’irfah? dia menjawab: “Mengurusi rambut setiap hari.” (HR. An-Nasa’i 2/276-277 – Lihat “As-Shahihah” 502)

Kelengkapan riwayatnya sebagai berikut:

عن عبد الله بن شقيق قال كان رجل من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم عاملا بمصر فأتاه رجل من أصحابه فإذا هو شعث الرأس مشعان قال ما لي أراك مشعانا وأنت أمير قال كان نبي الله صلى الله عليه وسلم ينهانا عن الإرفاه قلنا وما الإرفاه قال الترجل كل يوم

Dari Abdullah bin Syaqiq dia berkata: “Bahwa seorang pria dari Shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam menjadi gubernur di Mesir. Maka salah seorang dari sahabatnya mengunjungi dirinya yang ketika itu rambutnya tampak tidak teratur. Maka sahabatnya mengatakan: “Mengapa rambutmu tidak teratur padahal engkau adalah seorang gubernur?” Maka dia menjawab: “Bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa alihi wasallam melarang kita para pria untuk ber’irfah.” Aku berkata: Apa maknanya ber’irfah? dia menjawab: “Mengurusi rambut setiap hari.”

Al-Imam As-Sindi rahimahullah dalam Hasyiahnya menerangkan makna إلا غبا (kecuali sesekali saja) sebagai berikut:

أن يفعل يوما ويترك يوما والمراد كراهة المداومة عليه

“Yakni dia mengurusinya sehari dan meninggalkannya sehari. Dan yang dimaksud adalah makruhnya (dibenci) bila pria mengurusi rambutnya setiap hari.” (Hasyiatus Sindi ‘ala Nasai 5055)

Demikian pula Al-Iraqi menerangkan bahwa larangan menyisir rambut bagi pria setiap hari adalah larangan yang dibenci (makruh) bukan larangan yang haram. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi 5/364)

Adapun riwayat yang menyatakan bahwa Nabi shallallalahu ‘alaihi wa alihi wasallam memerintahkan Abu Qatadah untuk mengurusi rambutnya setiap hari adalah riwayat yang tidak akurat dan menyelisihi hadits shahih di atas. Sebagaimana hal ini diterangkan Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam “As-Shahihah” 2252.


Fikri Abul Hasan