Saturday, December 26, 2009

Pengertian Sunnah

Sunnah secara bahasa adalah Thoriqoh dan Siroh (jalan, perjalanan hidup). Para ulama ahli bahasa berbeda pendapat apakah arti sunnah itu terbatas pada jalan yang baik saja ataukah mencakup jalan yang baik dan yang buruk?

Pendapat yang benar sunnah secara bahasa adalah jalan yang baik atau buruk. Di antara dalilnya yaitu sabda Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam yang artinya:

“Barangsiapa yang mencontohkan dalam Islam sunnah yang baik, maka bagi dia pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya. Barangsiapa yang mencontohkan sunnah yang jelek, maka atasnya dosa dan dosa orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)

Adapun pengertian sunnah menurut istilah ada 3 pengertian:

1. Menurut istilah ahli hadits

Sunnah adalah apa yang disandarkan kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam baik berupa ucapan, perbuatan, ketetapan atau sifat, baik fisik, akhlaq maupun perjalanan hidup, sebelum diangkat menjadi nabi atau sesudahnya.

2. Menurut istilah ahli ushul

Sunnah adalah diungkapkan untuk setiap perkara yang dinukil dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam yang tidak terdapat pada Al-Qur’an, tetapi diungkapkan oleh Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, baik sebagai penjelasan bagi al-Qur’an maupun tidak.

3. Menurut istilah ahli fiqih

Sunnah adalah setiap perkara bukan wajib, dikatakan sesuatu itu sunnah yaitu bukan fardhu atau wajib, dan tidak pula harom atau makruh.

Adapun pengertian sunnah menurut kalangan salaf adalah setiap perkara yang sejalan dengan Kitabulloh dan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam serta para sahabatnya baik perkara i’tikad maupun ibadah. Dan lawan dari sunnah adalah bid’ah.

Seseorang dikatakan berada di atas sunnah, jika amalan-amalannya sejalan dengan Kitabulloh dan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Seseorang dikatakan di atas bid’ah, jika amalannya menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah atau salah satunya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata:

“Istilah sunnah menurut ungkapan salaf mencakup sunnah dalam ibadah maupun i’tiqod, walaupun kebanyakan para penulis tentang sunnah menggunakannya untuk perkara-perkara i’tiqod.”

Beliau rohimahulloh berkata:

“As-Sunnah adalah pedoman yang Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berada di atasnya berupa keyakinan, maksud, ucapan dan amalan.”

Ibnu Rojab rohimahulloh berkata, “Kebanyakan para ulama mutaakhirin mengkhususkan sunnah pada perkara yang berkaitan dengan i’tiqod, karena itu merupakan pokok agama dan yang menyelisihinya berada dalam bahaya yang besar.”

Lafazh sunnah jika diungkapkan dalam bab i’tiqod, maka yang dimaksud adalah agama secara sempurna, tidak sebagaimana yang diistilahkan oleh ahli hadits, ahli ushul atau ahli fiqih.

Ibnu Rojab menambahkan, “As-Sunnah adalah jalan yang ditempuh, mencakup: berpegang dengan pedoman yang ditempuh Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam dan para kholifahnya yang rosyidin, baik berupa i’tiqod, amalan maupun ucapan.”

http://www.salafisalatiga.co.cc/2008/11/pengertian-sunnah_10.html