Saturday, December 5, 2009

Kala Kesedihan Melanda

Ukhtifillah…Hati manusia tidak mungkin tetap dalam satu keadaan. Kebahagiaan pasti diselingi dengan kesusahan dan kegembiraan pasti diiringi dengan kesedihan. Itulah hakikat kehidupan dunia yang jauh dari kesempurnaan.

Saat mengalami musibah, seperti kehilangan harta, kehilangan orang yang dikasihi, sakit, ataupun kita dihadapkan kepada keadaan yang membuat kita sedih dan pilu, hendaknya kita tahu apa yang sebaiknya kita lakukan sehingga musibah dan kesedihan itu akan membawa kebaikan serta pahala dan tidak membuat kita binasa.
‘’Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini hanya dimiliki oleh seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila tertimpa musibah ia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya.’’ ( Shahih Muslim no 7500)

1. Berbahagialah, Alloh telah memilih kita menjadi orang yang sabar.

Alloh menguji apakah kita lulus ujian dan meraih gelar orang yang sabar atau gagal. Diantara bentuk kesabaran ialah menahan diri dari kemarahan, menahan lisan dari keluhan-keluhan, menahan perbuatan yang dapat mengundang murka Alloh seperti menampar pipi, meratap-ratap seperti kaum jahiliyah, mencakar wajah, dll.
Diantara perkara yang membantu kita untuk bersabar ialah meyakini bahwa kemarahan tidak akan mengembalikan apa yang telah Alloh takdirkan dan sama sekali tidak mempengaruhi ketetapan Alloh.

2. Mengharap pahala atas musibah yang menimpa kita

‘sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas’’ (QS. Az-Zumar : 10)

Sabar itu harus ikhlas karena Alloh bukan sabar karena terpaksa.

3. Mengucapkan kalimat istirjaa’ dan membaca doa musibah

Apabila seseorang ditimpa musibah lalu membaca doa yg diperintahkan Alloh ‘innalillahi wa inna ilaihi raaji’un (sesungguhnya kita adalah milik Alloh dan kepada-Nya kami kembali) Yaa Alloh berilah aku pahala dari musibahku ini dan gantilah dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya. Melainkan Alloh pasti memberinya pahala atas musibah tersebut dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik darinya. (HR Muslim 918 dari Ummu Salamah)

4. Menjauhi perbuatan dan ucapan yang dimurkai Alloh

5. Mengadu kepada Alloh dan tidak mengeluh kepada makhluk

Mengeluh kepada makhluk merupakan perbuatan yang paling hina dina, yaitu mengeluhkan penciptanya kepada manusia. Kita mengeluhkan Alloh Yang Maha Penyayang, yang lebih sayang terhadap dirinya daripada ia sendiri dan ibunya. Adakah manusia yang lebih saying terhadap dirinya selain Alloh? Maka adukanlah masalah kita kepada Alloh, mohonlah pertolongan pada-Nya.

6. Meringankan musibah dengan mengingat kematian dan mengingat wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

‘’Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan, yakni kematian. Sebab, tidaklah seseorang mengingat kematian pada saat sempit melainkan akan membuatnya lapang. Dan tidaklah ia mengingatnya pada saat lapang melainkan akan membuatnya sempit.’’ (Al-Baihaqi dalam kitab Asy-Syu’ab dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Jami’)

Rasulullah bersabda : ‘’ Apabila salah seorang dari kamu tertimpa musibah maka ingatlah musibah kehilangan diriku. Karena itu merupakan musibah yang terbesar baginya.’’

7. Mengambil hikmah di setiap musibah

Umar bin Khattab berkata : ‘’ Tidaklah musibah menimpaku melainkan Alloh menurunkan tiga nikmat atas diriku dari musibah tersebut : Pertama, musibah itu bukan pada agamaku. Kedua, musibah itu tidak lebih besar dari yang lainnya. Ketiga, Alloh memberiku kesabaran dalam menghadapinya.’’

8. Segala sesuatu telah tertulis dalam suratan takdir

Rasulullah bersabda : ‘’mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Alloh daripada mukmin yang lemah. Dan pada keduanya terdapat kebaikan. Berusahalah meraih apa-apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Alloh dan jangan bersikap lemah. Jika musibah menimpamu jangan katakana : Seandainya aku melakukan ini dan ini tentu hasilnya akan begini dan begini. Akan tetapi katakanlah : ‘Ini adalah takdir Alloh, apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi.’ Sebab berandai-andai itu dapat membuka pintu kejahatan setan.’’ (HR. Muslim 6945 dari Abu Hurairah)

9. Harapkan pertolongan dari Alloh

Kita harus menggantungkan harapan hanya kepada Alloh sebab hanya Dialah yang mampu menghilangkannya.

‘’Jika engkau meminta, mintalah kepada Alloh, dan jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Alloh.’’ ( HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas)

‘’dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Alloh, melainkan kaum yang kafir.’’ (QS.Yusuf :87)

Diringkas seperlunya dari buku ‘’Panduan Amal Sehari Semalam’’ karya Abu Ihsan Al Atsari.