Wednesday, April 16, 2008

Hikmah Ingat dan Lupa

Ibnu Qayyim Al Jauziyah - rahimahullah

Coba perhatikan kemahabijaksanaan Allah menciptakan ingatan dan kelupaan yang khusus diberikan bagi manusia. Banyak sekali hikmah yang tersembunyi dibalik itu disamping banyak sekali maslahatnya (manfaatnya) bagi umat manusia. Sebab, kalaulah bukan karena kekuatan ingatan dan daya hafal yang khusus diberikan kepada manusia niscaya semua mereka akan kacau balau. Ia tidak tahu akan hak dan kewajibannya. Ia tidak akan tahu siapa saja yang ia terima dan apa saja yang ia beri. Ia tidak akan tahu apa yang ia dengar dan apa yang ia lihat. Ia tidak akan tahu apa yang ia katakan dan apa yang dikatakan kepadanya. Ia tidak akan mengingat orang yang telah berbuat baik kepadanya, dan tentunya ia juga tidak tahu orang yang berbuat jahat kepadanya. Ia tidak akan mengenal orang yang bermuamalah dengannya. Ia tidak akan mengetahui orang yang bermanfaat untuk dirinya dan harus didekatinya dan tidak pula mengetahui orang yang bisa mencelakakannya dan harus dijauhinya.

Kemudian ia tidak akan mengetahui jalan yang pernah ia lalui sebelumnya meskipun ia telah melaluinya berulang kali. Ia tidak akan mengetahui ilmu meskipun ia mempelajarinya sepenjang umurnya. Pengalaman yang telah dilaluinya jelas tidak akan bermanfaat baginya karena ia tidak mengingatnya. Ia tidak akan bisa mengambil pelajaran dari masa lalunya. Bahkan kemungkinan besar sifat-sifat kemanusiaannya akan hilang.

Cobalah perhatikan manfaat yang sangat besar itu bagi dirimu. Coba renungi satu saja perkara tersebut, apalagi bila direnungi seluruhnya!

Salah satu nikmat yang sangat besar atas umat manusia adalah nikmat lupa. Sebab, kalau manusia tidak lupa tentu ia tidak akan merasa terhibur dan tidak akan bisa terlepas dari kesedihan. Ia tidak akan bisa terhibur dari musibah. Ia tentu tidak bisa menghilangkan kesedihan. Ia tidak akan bisa melepaskan kedengkian. Ia tidak akan bisa menikmati kelezatan dunia karena selalu ingat dengan musibah-musibah. Tentu ia tidak akan bisa melupakan musuhnya dan tidak akan bisa melupakan balasan dari orang yang hasad (dengki) atas dirinya.

Cobalah perhatikan nikmat Allah pada penciptan daya hafal dan daya lupa ini, padahal keduanya sangat kontradiktif.dan masing-masing dari kedua hal tersebut memiliki maslahat tersendiri.

Sumber : Gharaa-ib wa ‘Ajaa-ib Al-Makhluqaat Min Manzhuuri Fikri Al Imam Ibnul Qayyim, Edisi Indonesia : Keajaiban-keajaiban Mahluk dalam Pandangan Ibnul Qayyim