Wednesday, May 18, 2011

Doa, Senjata Kita

Doa merupakan senjata bagi kaum mukmin, termasuk juga senjata pasutri untuk memohon agar dikarunia rumah tangga samara. Sungguh merugi dan celaka bila pasutri jarang dan enggan berdoa atau bahkan terkesan menghindarinya. Padahal Rasulullah — shollallohu ‘alaihi wa sallam — bersabda,

“Barangsiapa tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya…” (Sunan at-Tirmidzi, bab Do’a 12: 267-268)

Untuk itu, marilah kita bersemangat dan membiasakan untuk mendoakan pasangan kita, dengan doa-doa kebaikan yang banyak dijumpai baik dalam as-Sunnah maupun al-Quran. Kita harus yakin, Allah akan mengabulkan doa kita tersebut!

Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah — shollallohu ‘alaihi wa sallam — bersabda,
“Hati itu laksana wadah dan sebagian wadah ada yang lebih besar dari lainnya, maka apabila kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah kepada-Nya dalam keadaan kamu merasa yakin akan dikabulkan, karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (Riwayat Ahmad)

Selain itu, hendaknya kita tidak tergesa-gesa dalam mengharap terkabulnya doa. Hingga, apabila doa tersebut belum terkabul, kita menjadi bosan dan menghentikannya. Hal itu malah akan menjadikan penghalang terkabulnya doa kita. Dari Abu Hurairah — rodhiyallohu ‘anhu –, Rasulullah — shollallohu ‘alaihi wa sallam — bersabda,

“Akan dikabulkan permintaan seseorang di antara kamu, selagi mereka tidak tergesa-gesa, yaitu dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa tetapi belum dikabulkan.’” (Riwayat al-Bukhari & Muslim)

Juga, perhatikan adab-adab berdoa dan pilih waktu-waktu mustajab. Insya Allah, dengan memerhatikan dan melakukan hal-hal tersebut, doa kita akan mudah dikabulkan oleh Allah. Akhirnya, selamat membaca dan mengambil manfaat dari pembahasan Sakinah edisi ini!

Sumber: Beranda Majalah Nikah Sakinah Vol. 9, No. 11 :: Februari 2011